Sampai Abu

Malam itu kupilih hitam sebagai jalurku
Kujalani dengan hati
Kujalani dengan senyum
Sendatan percik abu terlewat
Ujung indah kuraih

Malam kemarin kupilih putih sebagai jalurku
Kujalani dengan hati
Sesekali tangis muncul
Sebab baju kotor tersiram air abu
Kerikil abu banyak menghalang
Ujung indah tetap kuraih

Malam ini kupilih abu sebagai jalurku
Debar jantung tak dapat terbendung
Abu menggebu-gebu dengan mau
Namun abu tetap terlihat abu

Panas dingin keringat banjiri baju
Mau tak mau aku maju
Entah ujung indah atau buruk
Sabar-sabar melalu menunggu ujung abu

Comments

Popular posts from this blog

Trust and Respect

the first quarter

Pause! A 2-year reconciliation with one’s self