Posts

Showing posts from May, 2016

Apa kabar hari ini, kawan?

Apa kabar hari ini, kawan? Matahari belum menampakkan wajahnya, namun lampu-lampu rumah sudah menyala menerangi seisi rumah. Apa kabar hari ini, kawan? Biasanya, saat-saat seperti ini kita sedang sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas Sibuk mencari atribut seragam Sibuk menyiapkan sepatu Sibuk untuk pergi ke sekolah Tetapi pagi ini tidak Atribut seragam, sepatu hitam, buku-buku bukanlah yang kita cari  Pagi ini yang kita cari adalah wedges, high heels, make up, clutch Apa kabar hari ini, kawan? Make-up tebal sudah melekat di wajah saat jarum pendek pada jam dinding masih mengarah ke angka 4 Air hangat sudah membasuh tubuh saat baru saja 6 jam terlelap dan hanyut dalam mimpi Apa kabar hari ini, kawan? Hari yang kita tunggu tiba Hari di mana seragam putih abu-abu sudah bukan menjadi pakaian harian kita Hari di mana sepatu hitam sudah tidak fardhu lagi untuk dikenakan Hari di mana 3 tahun kita dengan seragam putih abu-abu selesai A

Merah Berhenti

Kata orang-orang warnah merah melambangkan keberanian Warna merah melambangkan usaha dan jerih payah Warna merah melambangkan kekuatan Dan Warna merah adalah warna anti putus asa. Tapi warna merah yang saya lihat sore ini Yang saya lihat dari balik layar Yang saya lihat dengan penuh harapan Tidak melambangkan itu semua Sore ini Warna merah yang saya lihat melambangkan kalau saya harus berhenti Bukan, Yang saya lihat bukan warna merah pada lampu merah Yang saya lihat adalah warna merah dengan barisan-barisan huruf yang membentuk rangkaian kata Yang meluluh lantahkan semua penantian Sayang sekali, Sayang sekali, Sayang sekali, Warna merah pada mata saya yang terlukis karena saya melalui malam yang panjang Warna merah pada mata saya sebagai hasil kecil dari kerja keras Harus dibalas dengan warna merah yang menyampaikan pesan kalau saya sudah Gagal.

Jatuh

Beberapa di antara kita, manusia, memang sudah mempersiapkan dirinya untuk jatuh Dari ketinggian berapapun itu mereka siap, bahkan mereka sudah mampu dan terlatih untuk menahan rasa sakit dan risiko-risiko yang harus mereka terima setelah terjatuh. Mereka jatuh tanpa rasa sakit, mereka jatuh dengan persiapan. Namun, tidak sedikit di antara kita yang tidak siap Bahkan tidak pernah mempersiapkan dirinya jikalau suatu saat nanti harus jatuh Sekalipun hanya dari ketinggian satu jengkal telapak tangan anak bayi Mereka sakit karena terjatuh, terjatuh tanpa persiapan. Jatuh Terjatuh Dijatuhkan Sakit dan menyakitkan. Banyak di antara kita yang berani memanjat tebing tinggi Namun, tidak siap untuk jatuh jikalau salah langkah. Kita memang bebas memilih batu yang mana untuk kita pijak Tetapi kita selalu lupa kalau salah memijak batu kita akan terjatuh Gravitasi tidak akan menahan orang yang belum siap jatuh Gravitasi tidak memilih siapa yang sudah siap u

Pilihan yang Dipertanyakan

"Kenapa kau pilih itu?" Kenapa kau butuh alasan?  "Kau tak seharusnya pilih itu." Kenapa? Apa pilihan saya salah? Kau sendiri selama ini tidak pernah membantu saya membuat pilihan yang tepat, lantas sekarang disaat saya sudah terlanjur memilih Kau mempertanyakan Kau tidak suka Kau memaksa saya untuk mengubah pilihan Kemana saja kau saat warna yang saya lihat hanya warna  abu-abu? Kemana saja kau saat saya masih tidak tahu mana warna putih dan hitam? Sekarang saat saya sudah tahu mana putih dan hitam,  Kau membuat seolah saya salah Seolah warna yang saya anggap putih seharusnya hitam Seolah warna yang saya anggap hitam seharusnya putih Dan sekarangpun kau bertanya kepada saya Kenapa saya anggap itu putih dan yang itu hitam? Karena orang lain sudah memberi saya jawaban Mana yang putih untuk saya Dan mana yang hitam untuk saya Jauh sebelum akhirnya kau datang dan mempertanyakan ini semua. Pilihan seseorang tak seharusnya kau pertanyakan Tak seharusnya perlu