"Sudah jadi, ta?" "Tunggu saja dua bulan lagi, kamu pasti akan geleng-geleng kepala." 7 Februari 2009, Kali terakhir aku menghidangkannya cokelat panas dan croissant. Setelah itu? Kurasa kalian bisa tebak. Tidak saling sapa, baik langsung maupun tidak. Dianggapnya, mungkin, kita sudah selesai. Dari awal kita mulai bicara memang bukan karena ketertarikan, melainkan kewajiban. Salah memang kurasa jika aku memberi harapan pada diri sendiri jikalau ia akan terus menyapaku melalui pesan singkat tiap pagi. Sungguh aku terlalu senang menerbangkan diri sendiri. ---- 24 bulan berlalu setelah hidangan cokelat panas dan croissant terakhirku untuk Eza. Aku sudah lulus kuliah 12 bulan yang lalu, kurasa ia juga, jika tidak terlalu sering membawa dirinya tenggelam dalam suasana melankolis. Masih tetap sama, kami tidak saling kabar. Kata teman-teman saat magang dulu, pria yang seumuran denganku dan hanya beda 2 jam lahirnya, lima bulan atau lebih setelah kami menyelesaikan tugas s