Cerita Kabut dari Balik Jendela
Aku memperhatikannya dari balik jendela Jendela dengan kusen yang sudah rapuh, dengan kaca yang sudah penuh dengan bercak debu Aku melihatnya tertawa karena acara TV yang ia tonton Aku melihatnya tertawa dengan yang lain Aku melihatnya dipeluk oleh yang lain Aku hanya dapat menunggunya di luar bersama rintik hujan Menunggu giliranku Giliran untuk memeluknya dengan pelukanku yang tidak hangat Kadang aku berharap aku bisa sehangat dirinya Yang selalu membuatnya nyaman Tetapi alam telah membuatku seperti ini Bahkan saat ia akhirnya keluar dan melihatku Ia berdecak kesal Raut wajahnya berubah penuh dengan rasa kecewa Ia bahkan enggan mengizinkanku memeluk tubuhnya secara langsung Ia selalu kenakan pelindung Menolakku menyentuh kulitnya Aku hanya kabut Kabut yang selalu mengganggu pemandangannya Kabut yang selalu membuatnya berdecak kesal saat melihatku Kabut yang hanya bisa menunggunya di luar Dan mencintainya dalam diam Aku harap ak